Pages

Rabu, 25 April 2012

Pengenalan Star UML dan perbedaan antara UML dengan DFD


StarUML adalah suatu opensource project sebagai pngembang kecepatan, fleksibilitas, keleluasaan, fitur, dan kebabasan platform UML/MDA yang berbasis Win32. Tujuan project StarUML adalah untuk membentuk suatu alat permodelan perangkat lunak dan platform yang mampu bersaing/menggantikan alat UML yang komersil, seperti Rational Rose, Together, dan yang lainnya. StarUML kebanyakan ditulis dengan bahasa pemograman Delphi. Akan tetapi, bagaimanapun juga StarUML ada multi-bahasa project dan tidak mengharuskan bahasa pemograman yang spesifik. Banyak bahasa pemograman yang dapat digunakan untuk mmbantu mengembangkanopensource project StarUML ini, seperti C/C++, Java, Visual Basic, Delphi, JScript, VBScript, C#, VB.NET, dan lain-lain.



Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis. StarUML dengan DFD keduanya berkaitan tetapi berbeda. StarUML merupakan alat yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem/software, sedangkan DFD merupakan salah satu dari model yang terdapat di dalam StarUML.

Minggu, 15 April 2012

Yang Berbeda Dari Pasar Tomohon

Awalnya saya iseng buka yahoo untuk membaca berita yang ada. Namun ada satu berita yang membuat saya merasa aneh. Dan menurut saya berita cukup menarik untuk saya tulis di blog saya.

Sekilas, Pasar Tomohon di Sulawesi Utara tampak seperti pasar tradisional biasa. Ada yang menjual ayam, sayuran, dan berbagai jenis keperluan dapur lainnya. Namun, melangkah lebih jauh lagi ke dalam pasar, terdapat lapak yang menjual binatang yang tidak umum dimakan.

Harus saya peringatkan, pasar ini tidak cocok bagi pencinta binatang!

Tomohon terletak di Kabupaten Minahasa, sekitar satu jam dari Manado. Tomohon menjadi salah satu objek wisata di Sulawesi Utara ini karena topografi alamnya yang indah. Kota terbesar ketiga di provinsi ini terletak di antara dua gunung, yaitu Mahawu dan Lokon yang belum lama ini meletus.

Salah satu atraksi wisata paling menarik di Tomohon adalah Pasar Beriman Tomohon. Saya beruntung karena baru mengunjungi pasar tradisional ini hari Sabtu lalu, tepat sehari sebelum Hari Raya Paskah. Pada hari itu, warga setempat berduyun-duyun pergi ke pasar untuk membeli berbagai keperluan pesta perayaan.

Jalan menuju pasar pun sempat macet karena banyaknya angkutan umum dan mobil pribadi yang bergerak menuju pasar. Lalu, apa yang menarik di pasar ini?

Di samping menjual berbagai keperluan sehari-hari, pasar ini juga menjual berbagai jenis daging dan binatang. Di situlah uniknya, binatang yang dijual tidak akan Anda temukan di pasar-pasar tradisional lain di Indonesia. Binatang-binatang ini, baik yang dijual dalam keadaan  hidup atau sudah mati, biasa dijadikan santapan bagi penduduk sekitar Tomohon.

Binatang pertama yang saya lihat adalah babi yang sudah mati. Babi ini diangkut dengan sepeda motor oleh pedagangnya. Sebenarnya daging babi umum dijual di mana-mana, namun baru kali saya menemukan babi yang masih utuh. Ukurannya pun sangat besar.

Seorang pedagang sedang mengangkut babi dan anjing untuk dijual di Pasar

Melangkah masuk ke pasar yang penuh sesak saya melihat tumpukan binatang lain. Ternyata itu adalah tumpukan tikus yang telah dipanggang. Tampaknya tikus menjadi salah satu barang dagangan yang cukup laku, karena banyak jumlah pedagang yang menjajakan binatang ini cukup banyak.

Tikus bakar yang tengah dijajakanto

Babi hutan pun dijual di pasar ini. Berbeda dengan babi ternak yang ukurannya besar dan berwarna putih, ukuran babi hutan lebih kecil dengan bulu berwarna hitam. Sebagian sudah dikuliti, dan sebagian lainnya masih utuh.

Ada pula satu lapak yang menjual ular besar dan sudah disembelih. Terlihat beberapa pembeli tengah menunggu daging ular dipotong dan ditimbang.  Kelelawar juga dijual sebagai bahan masakan, sayapnya sudah dipisahkan dari tubuhnya.

Binatang lain yang tampaknya juga banyak dijual di Pasar Tomohon adalah anjing. Ada anjing-anjing yang masih hidup — yang akan dibunuh dengan cara dipukul oleh pedagangnya bila ada pembeli. Ada pula anjing-anjing yang sudah dibakar dan dibumbui. Anjing-anjing ini dibakar dalam keadaan utuh sehingga terus terang saja saya sedikit ngeri.

Anjing adalah makanan yang cukup umum dikonsumsi di wilayah ini.

Yang tak kalah menyeramkan adalah kucing bakar. Menurut pedagangnya, kucing-kucing tersebut juga telah diberi berbagai macam bumbu tradisional. Satu ekor kucing dijual dengan harga Rp 100 ribu. Tidak seperti maraknya pedagang anjing dan tikus, saya hanya mendapati satu lapak yang menjual kucing.

Kucing juga dijadikan bahan masakan penduduk setempat

Menurut orang setempat yang kami sewa sebagai pengemudi, hanya babi dan anjing yang cukup umum dikonsumsi di wilayah Sulawesi Utara. Kucing dan tikus merupakan bahan masakan khas Tomohon saja. “Kebanyakan yang makan kucing adalah anak muda,” kata Hok, pengemudi kami tersebut.

Bagi banyak orang pemandangan di bagian daging Pasar Tomohon cukup membuat kita bergidik, walaupun juga sangat menarik. Setiap suku dan daerah memang memiliki makanan khas yang berbeda-beda!

Sumber: yahoo

Selasa, 03 April 2012

Biografi SUM 41

Sum 41 adalah band yang berasal dari Ajax, Ontario Kanada. Awalnya Sum 41 dibentuk oleh Derryck Whibley (vocal, gitar) dan Steve Jocz (drum) yang merupakan teman semasa SMA. Nama Sum 41 dipilih karena band ini dibentuk 41 hari sebelum musim panas (summer). Anggota ketiga yang masuk adalah Dave Baksh (gitar), dan yang terakhir adalah Jason McCaslin (bass) pada tahun 1999 setelah sempat berganti-ganti pemain bass. Mereka merilis album pertama mereka pada tahun 2000 yang berjudul Half Hour of Power di bawah label Island Record.
Manajer pertama mereka adalah Greig Nori, vokalis Trebele Charger. Deryck meminta Greig Nori untuk menjadi manajer Sum 41. Greig Nori berpendapat bahwa Deryck adalah seorang anak yang sangat berambisi menjadi bintang rock. Sebagian besar lagu Sum 41 ditulis oleh Deryck, beberapa ditulis oleh Stevo, lagu-lagu yang ditulis Stevo seperti Pain for Pleasure (All Killer No Filler) dan Ma Poubelle (Underclass Hero) biasanya adalah hanya untuk lelucon. Stevo pernah berkata di Exposed, Much Music, tanpa Deryck kita hanya band yang memainkan lagu orang lain.
Pada tahun 2004, Sum 41 mengunjungi Republik Demokratik Kongo di mana terjadi perang saudara yg merupakan inspirasi album keempat mereka, Chuck. Nama Chuck didapat dari Chuck Pelletier, seorang A.U.N yang menyelamatkan hidup mereka ketika mereka di Kongo. Pada 12 Oktober album Chuck dirilis dengan suara yang lebih keras dan tidak ada humor lagi di dalamnya. Single pertamanya "We're All To Blame" yang lebih terdengar metal daripada punk diikuti "Pieces" lagu tenang yang masuk Top Chart di Kanada dan "Some Say" singel yg hanya dirilis di Kanada bersamaan dengan "No Reason" yg videonya hanya ada di US dan Eropa.
Pada bulan Juli tahun 2006, Deryck menikah dengan Avril Lavigne, yang sudah bertunangan satu tahun sebelumnya. Sebelumnya pada tahun yang sama, gitaris Sum 41, Dave mengundurkan diri dari Sum 41. Alasannya adalah karena Dave merasa sudah tidak cocok lagi dengan musik Sum 41. Deryck pernah mengungkapkan bahwa Dave sebenarnya sudah tidak tertarik lagi dengan aliran musik Sum 41 sejak album Does This Look Infected. Dan akhirnya setelah mendengarkan contoh lagu di album Underclass Hero, Dave memutuskan untuk mengundurkan diri dan membuat band metal yang bernama Brown Brigade.
Cone pun juga mempunyai side-project band yang bernama The Operation M.D dan beraliran Rock-Garage-Alternative. Cone berdua dengan Todd Morse (H2O, Juliette & The Licks) memang menginkan tidak banyak distorsi di band ini. Band yang berkonsep dokter ini mengeluarkan albumnya pada bulan Februari 2007 yang berjudul "We Have an Emergency" dan hanya dijual di Kanada. Ciri khas The Operation M.D. adalah kacamata bermotif caturnya yang dipakai masing-masing personel yaitu Dr. Dynamite (Cone) dan Dr. Rocco (Todd).
Album kelima mereka keluar tanggal 24 Juli 2007 yang berjudul Underclass Hero. Di album ini mereka kembali ke aliran asal mereka. Mereka mengakui mereka sangat bersemangat dalam pembuatan album ini. Albumnya pun lebih kaya akan suara dan liriknya pun lebih bagus. Dalam tur Underclass Hero, posisi Dave akan digantikan dengan Tom Thacker yaitu vokalis dan gitaris dari grup band Gob. Saking semangatnya, mereka selalu bilang kalau mereka akan tur kemana-mana. Pada bulan Mei 2009, mereka mengadakan sempat mengadakan konser di Jakarta, Indonesia.
Setelah selesai tur Underclass Hero, mereka merilis album All The Good Shift yang merupakan kumpulan lagu-lagu hits Sum 41, mereka juga menyertakan 2 lagu baru yaitu Always dan Makes No Difference (Versi baru).
Album terbaru mereka akan diproduseri oleh Gill Norton. Aliran musik Sum 41 pada umunmya adalah Pop Punk dan Punk Rock. Di album Half Hour Of Power dan All Killer No Filler mereka mengusung aliran Pop Punk, di Does This Look Infected? mereka mulai memainkan musik Punk Rock keras, di Chuck mereka memasukan unsur Metal didalamnya, dan di Underclass Hero mereka kembali ke unsur musik Pop Punk. Dalam bermusik, Sum 41 kebanyakan dipengaruhi oleh band-band Rock 80'-90'an, seperti: Beastie Boys, Metallica, NOFX dan The Vandals.

The Warriors 1979



Tanggal Rilis : 9 February 1979 (USA)
Jenis Film : Action | Adventure | Crime
Diperankan Oleh : Michael Beck, James Remar and Dorsey Wright 

Ringkasan Cerita FILM THE WARRIORS (1979) :
Film ini sudah lama sekali dirilis, tepatnya udah 31 tahun yang lalu rilisnya. Mungkin, banyak DFder yang belum lahir pada saat film ini rilis. Tapi, bagi DFder yang suka bermain game Playstation, pasti tidak asing dengan The Warriors. Film yang disutradarai oleh Walter Hill ini pada tahun 2005 dibuat gamenya oleh developer game Rockstar (yang juga membuat game GTA) dengan judul dan alur cerita yang sama namun terdapat beberapa tambahan di bagian awal, tengah dan akhir game.
The Warriors, sebuah film cult classic buatan Amerika pada tahun 1979 silam ini berkisah tentang sebuah geng bernama “THE WARRIORS” yang terdiri dari 9 anak muda bernama Cleon, Swan, Ajax, Fox, Cowboy, Snow, Cochies, Rembrandt dan Vermin. Pada mulanya, WARRIORS dibentuk oleh Vermin dan Cleon yang kemudian melakukan perekrutan terhadap beberapa anak muda di daerah mereka, Coney Island.
Pada mulanya mereka diundang untuk hadir dalam acara perdamaian para geng yang diprakrasai oleh RIFFS, geng paling disegani di NY(New York). Namun kericuhan terjadi di pertengahan acara dengan terbunuhnya Cyrus, pemipin RIFFS ditangan Luther, pemimpin ROGUES. Namun, Luther tidak terlihat saat penembakan terjadi dan dia memanfaatkan situasi ini dengan menuduh Cleon, pemimpin WARRIORS yang pada akhirnya menuntun WARRIORS untuk memulai petualangannya dalam membuktikan kebenaran bahwa mereka tidak bersalah. Mereka melalui rintangan demi rintangan untuk kembali ke daerah asal mereka. Dan pada akhirnya pun mereka bisa membuktikan bahwa yang membunuh pepmimpin RIFFS adalah Luther, pemimpin ROGUES.
Kelebihan: Di film ini kita bisa belajar bahwa kebenaran pasti akan terungkap. Tak perlu kita lari dari masalah, karena masalah itu harus kita hadapi, bukan untuk dihindari.
Kekurangan: Film ini di ambil di Amerika, dimana Negara tersebut adalah Negara yang bebas. Lain halnya dengan Negara kita yang masih memiliki norma-norma agama dan adat istiadat. Jadi alangkah baiknya kita tidak meniru adegan-adegan yang sekiranya dilarang di Negara kita.
Pesan pribadi penulis: Menurut saya pribadi film ini cukup bagus, dengan mengangkat cerita geng-geng di Amerika, dengan segala kebrutalan mereka. Tapi ada hal yang patut kita contoh, yaitu solidaritas mereka yang sangat kuat.