Benarkah Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia?
Bahasa dan RealitaFodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem symbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem symbol adalah hubungan symbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna buka konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau cirri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki hubungan kausal dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak karena suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu, kata cecak disebut tanda bukan symbol. Lebih lanjut Fodor mengatakan bahwa problema bahasa adalah problema makna. Sebenarnya, tidak semua ahli bahasa membedakan antara symbol dan tanda.3Richards (1985) menyebut kata table sebagai tanda meskipun tidak ada hubungan kausal antara objek (benda) yang dilambangkan kata itu dengan kata table. Dari uraian diatas dapat ditangkap bahwa salah satu cara mengungkapkan makna adalah dengan bahasa, dan masih banyak cara yang lain yang dapat dipergunakan. Namun sejauh ini, apa makna dari bahasa memiliki siste fonem, yang terbentuk dari distinctive features bunyi, sistem morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan dunia luar adalah dunia di luar bahasa termasuk dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian seperti inilah disebut realita, penjelasan Bolinger (1981) tersebut menunjukkan bahwa makna adalah hubungan antara realita dan bahasa. Sementara ralita mencakup segala sesuatu yang berada di luar bahasa. Realita itu mungkin terwujud dalam bentuk abstraksi bahasa karena tidak ada bahasa tanpa makna. Sementara makna adalah hasil hubungan bahasa dan realita.
Bahasa dan Perilaku Seperti yang telah diuraikan di atas dalam bahasa selalu tersirat realita. Sementara perilaku selalu merujuk pada pelaku komunikasi. Komunikasi bisa terjadi jika proses decoding dan encoding berjalan dengan baik. Kedua proses ini dapat berjalan dengan baik jika baik encoder maupun decoder sama-sama memiliki pengetahuan dunia dan pengetahuan bahasa yang sama (Omaggio 1986). Dengan memakai pengertian yang diberikan oleh Bolinger (1981) tentang realita, pengetahuan dunia dapat diartikan identik dengan pengetahuan realita. Bagaimana manusia memperoleh bahasa dapat dijelaskan dengan teori-teori pemerolehan bahasa. Sedangkan pemerolehan pengetahuan dunia (realita) atau proses penghubungan bahasa dan realita pada prinsipnya sama, yakni manusia memperoleh representasi mental realita melalui pengalaman yang langsung atau melalui pemberitahuan orang lain. Misalnya seseorang menyaksikan sebuah kecelakaan terjadi, orang tersebut akan memiliki representasi mental tentang kecelakaan tersebut dari orang yang langsung menyaksikan juga akan membentuk representasi mental tentang kecelakaan tadi. Hanya saja terjadi perbedaan repesentasi mental pada kedua orang itu.
Menurut saya, bahasa jelas bisa mempengaruhi perilaku manusia, karena dari perkataan manusia tersebut, kita bisa menilai bahwa manusia tersebut mempunyai perilaku seperti apa. Keragaman bahasa, memungkinkan kita mengenal bahasa daerah satu sama lain, oleh karena itu alangkah baiknya kita bisa mempertahankan bahasa daerah yang kita kenal sejak dini. Karena identitas kita terdapat dalam bahasa apa yang kita gunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan yang kita tempati.
Pada umumnya bahasa bisa mengacu bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks. Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik.
Kemampuan bahasa manusia dikatakan pada dasarnya berbeda dari dan lebih tinggi tingkat kerumitannya dari pada spesies lain. Bahasa manusia sangat rumit dimana ia berdasarkan sekumpulan aturan berkaitan dengan symbol dan makna, sehingga membentuk sejumlah kemungkinan penyebutan yang tak terbatas dari sejumlah elemen yang terbatas.
Kita tau bahwa terdapat banyak sekali ragam bahasa yang ada di negeri tercinta kita ini. Dari bahasa juga kita bisa mempererat tali silaturahmi satu dengan yang lain. Bahasa bisa memungkinkan semua jenis perbedaan yang ada menjadi satu. Bahkan yang terjadi di negeri kita bahasa bisa mempererat persaudaraan bangsa, suku yang ada di negeri tercinta kita. Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil dari bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar