Pages

Rabu, 28 September 2011

Pentingnya Bahasa Dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

Sehari sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi, resmi lah Bahasa Indonesia sebagai bahasa Republik Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (sekarang wilayah Kepulauan Riau) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya telah mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan, Penamaan "Bahasa Indonesia" pun dicanangkan sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Hal ini menyebabkan perbedaan Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
 

Bahasa Indonesia yang dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia hanya menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga masih bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan yaitu bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, khususnya bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia kurang terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.

Komunikasi lisan yang non-standar dan sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Kesulitan pun terjadi pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih terarah dan bermaksud tertentu, kita cenderung kaku, terbata-bata, mencampurkan bahasa standar dengan bahasa non-standar, atau mencampurkan bahasa standar dengan istilah asing. Padahal, bahasa bersifat luwes dan manipulatif. Kita dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Seperti orang-orang berpolitik melalui bahasanya.

Arus globalisasi juga turut andil bagian dalam perkembangan dan pertumbuhan bahasa Dalam era globalisasi, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).

Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Bahasa Indonesia di dalam struktur budaya memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK. Tanpa peran bahasa serupa itu, IPTEK tidak akan dapat berkembang. Implikasinya menyebabkan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Jika cermat dalam menggunakan bahasa, maka kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar.

Hasil pendayagunaan daya nalar itu bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar juga. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas dalam sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes dan mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.

Kesimpulannya, bahasa sangat penting fungsinya dalam mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat. Karena bahasa adalah salah satu alat komunikasi di dalam suatu bangsa. Bahasa juga bisa sangat penting jika suatu bangsa bisa melestarikannya, karena bahasa bisa menjadi latar belakang suatu bangsa tersebut.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar