Keputusan
nurani!
tancapkan hati
di sunyi
bersekutu aku
kini di sini
seperti langit
Dan bumi
sia-sia dipersiang
merana arungi lautan
di kapal mati
tak bernama
ini
Penantian
bulan sabit
mengonggok di timur laut
berkerudung kabut
mendung dukaku
ketika sangkakala
berdentang-dentang
merampas segumpal bulu-bulu darah
dari sayap-sayap
terluka
dan aku terkulai pucat
Jakarta
kehidupan duapuluhempatjamjakarta.
bagi lari di kejar lapar.
keringat mengalir. basah.
dan matahari siang merentak.
mengejar senja.
kehidupan duapuluhempatjamjakarta.
bagai merangkak di kejar dahaga.
peluh luruh berpacu.
dan bisik malam mengeluh.
menggapai mereguk sorga.
akhhhhhhhhh………..
haaaaaaaaaaaa……..
niiiikk
maaaaaaaaaaaaat………
Berikut 3 puisi yang saya buat. kurang lebihnya saya mohon maaf, karena saya tidak terlalu mahir membuat puisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar