Pages

Senin, 04 Juni 2012

Puisi Keputusan, Penantian dan Jakarta

Keputusan

nurani!

tancapkan hati
di sunyi
bersekutu aku
kini di sini

seperti langit
Dan bumi

sia-sia dipersiang
merana arungi lautan
di kapal mati
tak bernama
ini

Penantian

bulan sabit
mengonggok di timur laut
berkerudung kabut
mendung dukaku

ketika sangkakala
berdentang-dentang
merampas segumpal bulu-bulu darah
dari sayap-sayap
terluka
dan aku terkulai pucat

Jakarta

kehidupan duapuluhempatjamjakarta.
bagi lari di kejar lapar.
keringat mengalir. basah.
dan matahari siang merentak.
mengejar senja.

kehidupan duapuluhempatjamjakarta.
bagai merangkak di kejar dahaga.
peluh luruh berpacu.
dan bisik malam mengeluh.
menggapai mereguk sorga.
akhhhhhhhhh………..
haaaaaaaaaaaa……..
niiiikk
maaaaaaaaaaaaat………

Berikut 3 puisi yang saya buat. kurang lebihnya saya mohon maaf, karena saya tidak terlalu mahir membuat puisi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar